Nama : Dewi Ratna Fahmi Arifin, S.Pd
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas : XII IPS 1 & 2
Pertemuan : 5
KD : 3.3.1 Mendeskripsikan peta untuk tata guna lahan berkaitan dengan
pengembangan potensi wilayah dan kesehatan lingkungan
Tujuan Pembelajaran : Siswa memahami terkait pemanfaatan peta dalam kehidupan sehari-hari
Materi : Menganalisis Peta
Strategi : Mengamati peta/citra pengindraan jauh dan/atau tayangan video yang
berkaitan dengan materi menganalisis peta
Metode : Discovey Learning
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Hai anak-anak solih soliha Ibu
Hari ini kita akan melanjutkan materi kemarin terkait materi Menganalisis Peta
Selamat belajar nak😊😊
Seringkali kita menemukan informasi mengenai data sebaran kejadian bencana alam dan infografis penanganan COVID-19, seperti yang diperoleh dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) berikut ini:
SIG (Sistem Informasi Geografi)
SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang mengolah data spasial (berkenaan dengan ruang atau tempat) baru dengan mendapatkan gambaran pola atau perubahan fenomena suatu wilayah.
Sebagai contoh peran SIG dalam meramalkan terjadinya tanah longsor di suatu wilayah. Dalam SIG, terdapat pemodelan spasial yang berguna untuk memahami, menggambarkan, dan memprediksi suatu fenomena di gurun. Perencanaan ini dapat dilakukan dengan memasukkan faktor-faktor penyebab tanah longsor. Faktor-faktor tersebut bisa berbeda pada tiap wilayah. Tapi, kita bisa melihat faktor apa sih yang umum terjadi pada tanah longsor.
Kemudian, faktor tersebut dikombinasikan dengan data kejadian bencana tanah longsor yang udah pernah terjadi dan data wilayah administrasi. Semua data diproses dengan algoritma dan software khusus. Hasil akhirnya kita bisa melihat wilayah rawan longsor hingga berapa volume tanah yang akan tererosi. Model ini dibutuhkan untuk antisipasi bencana tanah longsor agar bisa meminimalisir korban jiwa, kerugian materiil, dan dampak negatifnya.
Jadi, tujuan menganalisis SIG adalah untuk meramalkan kejadian-kejadian atau bencana suatu daerah, salah satunya tanah longsor.
Cara Mengolah SIG
- Melakukan digitasi: Tahap awal proses input data peta ke dalam komputer yang diperoleh dari data dasar (citra satelit, foto udara, dan peta cetak) menggunakan software ArcGIS atau Google Earth. Output digitasi adalah data vektor yang akan menjadi peta digital.
- Mengolah data atribut: Informasi tambahan (grafik dan tabel) mengenai suatu wilayah.
- Melakukan analisis: Menggunakan software (klasifikasi, overlay, dan network).
- Mendapatkan hasil: Proses layout atau keterangan mengenai peta wilayah untuk mempermudah pembaca dalam membaca kejadian.
Analisis SIG
Analisis spasial dalam SIG adalah suatu kumpulan metode yang bisa digunakan untuk melakukan pengolahan SIG. Hasil dari analisis spasial ini sangat bergantung pada lokasi di mana objek tersebut dianalisis. Dalam melakukan analisis SIG, ternyata ada fungsi-fungsi yang bisa digunakan menurut yaitu:
Analisis Buffering
Analisis buffering merupakan analisis SIG yang menghasilkan daerah batasan melingkupi objek (wilayah baru). Analisis ini sangat bagus untuk melakukan perencanaan, perlindungan lingkungan, dan pemetaan zonasi.
Jenis jenis analisis buffering:
- Titik pada peta untuk menunjukkan suatu lokasi.
- Garis pada peta untuk menunjukkan jalan, rel, atau sungai.
- Poligon pada peta untuk menunjukkan area danau, pegunungan, dan pemukiman.
Contohnya: zona pemetaan gunung api.
Analisis Overlay
Analisis overlay merupakan tumpang susun dua atau lebih data spasial. Analoginya seperti burger, ada lapisan-lapisan mulai dari roti alasnya, beef, keju, selada, tomat, saus, dan roti penutupnya. Jadi, bahan-bahan tersebut saling tumpang tindih. Analisis ini cocok digunakan untuk menentukan kesesuaian lahan dan integrasi informasi spasial.
Jenis jenis analisis overlay:
- Menggunakan metode union: Semua lapisan data terlihat. Contohnya peta penggunaan tanah + peta jaringan lahan = overlay union.
- Menggunakan metode intersect: menunjukkan sebagian kenampakan yang berpotongan. Contohnya peta jenis tanah Pulau Kalimantan + peta provinsi Kalimantan Tengah = peta jenis tanah provinsi Kalimantan Tengah.
Analisis Networking
Analisis networking merupakan analisis jaringan agar suatu garis atau titik saling terhubung. Analisis ini sering banget kita temui dalam Google Maps. Fungsi analisis networking adalah sebagai berikut:
- Analisis jalur → untuk mencari rute terdekat dan tercepat antar titik.
- Routing → untuk mencari rute ke banyak lokasi.
- Drive time → untuk menganalisis estimasi waktu tempuh menuju suatu tempat.
- Penunjuk arah → untuk menuju suatu tempat (GPS).
- Closest facility → untuk menganalisis fasilitas terdekat.
Selain ketiga fungsi di atas, ada juga fungsi lainnya seperti:
- Digital Image Processing: Analisis data raster (data yang terdiri dari kolom dan baris).
- Klasifikasi: Pengelompokkan data sesuai kriteria.
- Analisis 3D: Menampilkan kondisi geografis dalam bentuk 3D
KESIMPULAN
SOAL DAN PEMBAHASAN
Untuk meramalkan terjadinya bencana tanah longsor, maka diperlukan pemodelan spasial dengan SIG. Dengan begitu dibutuhkan juga data spasial penunjang. Di bawah ini yang bukan merupakan data penunjang terjadinya bencana tanah longsor adalah ….
1. Curah hujan
2. Jenis tanah
3. Kemiringan lereng
4. Kelembapan udara
5. Jenis penggunaan lahan
Jawab: Kelembapan udara.
Pembahasan: Dalam memprediksi terjadinya bencana tanah longsor, maka diperlukan pemodelan spasial dengan SIG. Proses pembuatan pemodelan spasial tersebut dibutuhkan beberapa data penunjang seperti: curah hujan (longsor dipicu oleh curah hujan tinggi), kemiringan lereng (longsor terjadi pada wilayah dengan kemiringan lereng curam), jenis tanah (longsor terjadi pada jenis tanah dengan karakteristik mudah tererosi), dan jenis penggunaan tanah (penggunaan tanah untuk perkebunan sayur di lereng pegunungan dapat memicu terjadinya longsor).
LATIHAN SOAL
Tahap awal pembuatan peta digital adalah ….
1. Analisis
2. Digitasi
3. Manipulasi
4. Overlay
Jawab: Digitasi.
Pembahasan: Digitasi merupakan tahap awal proses input data ke dalam komputer. Nah, digitasi ini nantinya akan menghasilkan data vektor yang selanjutnya diolah menjadi peta digital. Pengolahan data tersebut menggunakan software pemetaan seperti ArcGIS, Arcview, dan Google Earth.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar